Termenung di sudut bilik bambu
Menatapku dengan wajah keriput
Yang tak pernah lekang menyayangku
Kau buka bajuku yang lusuh dan sobek
Kau jahitkan dengan kasih sayangmu,
Sesekali kau titikkan air mata cintamu
Kau seka dengan tanganmu yang lemah
Jangan Bu..!!jangan kau urai air matamu
Karena ku takkan sanggup membalasnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar